Jumat, 29 Oktober 2021

The Philosophy of Mathematics Education

 

 

 

 

 

Dalam bukunya Paul Ernest yang berjudul The Philosophy of Mathematics Education menjelaskan bahwa dalam peta pendidikan yang dibuatnya ada lima ideologi yang menjadi karakter suatu bangsa. Lima ideologi pengajaran matematika adalah industrial trainer, technological pragmatism, old humanist, progressive educator, dan public educator

 

industrial trainer

Orang-orang ini berpendapat bahwa hal-hal yang dilakukan untuk kepentingan industri termasuk pendidikan, ditujukan untuk hal-hal yang dapat diubah oleh siswa menjadi pekerja. Sisi kemanusiaan orang-orang ini mengurangi kebutuhan siswa dengan memberdayakan siswa melalui pembelajaran matematika yang menjadi dasar persiapan untuk dunia kerja. Matematika merupakan landasan ilmu bagi sumber pengetahuan lainnya. Saat ini Kurikulum 2013 hadir untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya kepribadian dan kewirausahaan pada peserta didik agar kelak memiliki kecakapan hidup untuk menghadapi tantangan globalisasi. Bagi pembangun industrial trainer teori sosial yang menginginkan siswa menjadi pemimpin yang kuat relevan dengan prinsip-prinsip kurikulum 2013. Siswa, menurut sifat teori ini adalah bejana kosong.

Tujuan pengajaran matematika dalam kelompok ini adalah untuk kembali ke dasar, dengan siswa diharuskan memiliki keterampilan pedagogis dasar. Teori belajar yang digunakan adalah kerja keras, tugas, praktek, hafalan sedangkan teori pengajaran yang digunakan adalah transfer pengetahuan. Dalam hal ini guru memberikan pengetahuan kepada siswa sehingga guru dan siswa memiliki pemahaman yang sama. Guru adalah sumber belajar dalam teori ini, evaluasi dalam Industrial Trainer bersifat otoriter, lapisan masyarakat atas bertugas mengontrol dan mengontrol lapisan bawah. Keragaman sosial tidak menjadi masalah dalam matematika kecuali siswa membutuhkan pengelompokan dalam keterampilan matematika.

 

technological pragmatism

Dalam Ideologi ini merupakan sikap dan perilaku yang tidak menginginkan adanya perubahan mendasar dalam suatu sistem. Sikap kaum konservatif ini cenderung mempertahankan dan mempertahankan sistem yang ada. Bahkan ketika seseorang melakukan perubahan, biasanya terjadi karena tekanan dari pihak ketiga atau karena mereka sudah dalam kondisi mendesak atau kritis. Ideologi ini memandang matematika sebagai ilmu kebenaran dimana kebenaran suatu ilmu dibandingkan dengan rasionalisme dan empirisme, sehingga kebenaran ilmu bersifat empiris dan rasional. Proses pembelajaran matematika pada kurikulum 2013 lebih cenderung mengarahkan siswa untuk mendemonstrasikan sesuatu berdasarkan pengalaman langsung atau instruksi langsung.

Teori sosial dalam ideologi ini meyakini bahwa pemenanglah yang pantas menjadi pemimpin. Jika mengacu pada pembelajaran, maka kurikulum yang berlaku saat ini sangat tidak tepat karena kurikulum 2013 menitikberatkan pada 4 aspek perkembangan yaitu (1) Spiritual, (2) Sikap Sosial, (3) Pengetahuan dan (4) Keterampilan, yang artinya seorang pemimpin cerdas, baik hati dan terampil. Begitu pula dengan pendidik industri, sifat peserta didik dalam pragmatis teknologi adalah bejana kosong dan tidak sesuai dengan prinsip kurikulum 2013. Berpikir dan mengamalkan merupakan teori belajar dari ideologi ini, sehingga siswa membutuhkan alat peraga dalam proses belajarnya. Guru dapat menggunakan teknologi sebagai alat bantu, dalam hal ini menggabungkan manual dengan alat bantu aritmatika seperti kalkulator. Teori mengajar dilakukan melalui motivasi eksternal, teori tersebut meyakini bahwa kemampuan mengajar dan memotivasi dapat dibangun melalui relevansi pekerjaan. Dalam hal keragaman sosial dan pendidikan, nilai-nilai pragmatis teknologi lebih bermanfaat untuk pekerjaan di masa depan.

 

old humanist

Ideologi ini melihat manusia sebagai pusat dan bukan pada Tuhan. Ideologi ini melihat matematika sebagai struktur kebenaran. Nilai-nilai moral diajarkan oleh orang tua kepada anak-anaknya. Hal ini menyiratkan bahwa orang tua berperan dalam menentukan moral anak-anaknya. Teori sosial ideologis ini berpendapat bahwa masyarakat harus melestarikan budaya sesuai dengan landasan hukum kurikulum 2013 yang menyatakan bahwa kualifikasi pengetahuan yang dimiliki peserta didik adalah pengetahuan faktual dan konseptual ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya dalam intuisi kemanusiaan, kebangsaan, negara dan peradaban. Teori ideologi ini mendukung esensi kewajiban bagi siswa untuk membiasakan diri dan menanamkan nilai-nilai karakter. Menurut pandangan ini, bakat dan kejeniusan matematika diwariskan dan kemampuan matematika dapat diidentifikasi dengan kecerdasan murni.

Pendidikan diberikan agar siswa mengetahui bakatnya dan mampu mengembangkannya. Tujuan pengajaran matematika pada kelompok ini adalah transfer of knowledge. Artinya dalam pembelajaran matematika guru mentransfer pengetahuan kepada siswa sehingga siswa dan guru memiliki pemahaman yang sama. Pemahaman dan penerapan adalah teori belajar yang diyakini dan digunakan oleh orang-orang tersebut dengan teori pengajaran yang masih mengajar. Peran guru dalam perspektif ini adalah untuk mengkomunikasikan matematika yang bermakna memotivasi dan memfasilitasi. Tes eksternal yang didasarkan pada susunan mata pelajaran matematika yang terstruktur dan pada jumlah atau tingkat yang sesuai untuk keterampilan matematika adalah penilaian yang digunakan dalam teori ini. Dalam ideologi ini, guru perlu lebih inovatif dan kreatif dalam memberikan bahan ajar agar siswa lebih memahami dalam penerapannya. Keanekaragaman sosial, matematika bertujuan untuk memanusiakan manusia untuk tujuan pendidikan.

 

progressive educator

Ideologi ini memiliki sikap politik yang bebas dan ingin maju, selalu menginginkan perubahan yang progresif dan cepat. Matematika dipandang sebagai proses berpikir yang menekankan pada aktivitas dan dunia hubungan atau penalaran sebagai hasil pemikiran manusia yang berkaitan dengan ide, proses dan penalaran. Teori ini sebenarnya merupakan perluasan dari gagasan pragmatisme pendidikan. Teori ini memandang siswa sebagai makhluk sosial yang aktif. Orang-orang ini menganut paham liberal bebas tanpa batasan dari pihak pemerintah. Sifat siswa dalam pendidik progresif ini adalah berpusat pada siswa. Artinya siswa adalah subjek yang aktif dalam kegiatan belajar, dalam arti siswa belajar dan tumbuh melalui pengalaman di dunia fisik dan sosial. Tujuan pengajaran matematika menuntut kreativitas siswa dan dalam pembelajaran melibatkan aktivitas siswa. Teori belajar bersifat eksploratif Teori pengajarannya bersifat konstruktivis, artinya ia membangun dan mengembangkan pengetahuannya sendiri.

Model pendidikan ini menggunakan alat atau struktur yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengeksplorasi diri dan membangun pengetahuannya berdasarkan kebutuhan peserta didik. Evaluasi yang dilakukan oleh kelompok ini adalah Portofolio yang tidak hanya melihat keterampilan praktis siswa tetapi juga mengevaluasi proses untuk mendapatkannya. Pembelajaran berbasis penemuan yang diterapkan pada teori ini berdampak bahwa guru banyak menerima masukan untuk solusi dari pendapat yang dikemukakan siswa. Sehingga pembelajaran matematika dapat dikaitkan dengan budaya lokal atau kehidupan sehari-hari, sehingga matematika lebih mudah dipahami oleh siswa.

 

public educator

Ideologi ini berpandangan bahwa matematika adalah aktivitas sosial, dalam arti semua aktivitas sosial didasarkan pada konsep matematika, sedangkan pada kenyataannya aktivitas sosial yang dilakukan seseorang tidak selalu dikaitkan dengan konsep matematika, karena terkadang seseorang tidak menyadari dirinya sendiri. menyadari bahwa matematika telah mengambil bagian dalam setiap kegiatan sehari-hari. Dari sudut pandang moral, seseorang bebas melakukan apa yang diinginkannya terlepas dari apakah itu baik atau buruk. Menurut teori ini, pendidikan harus bertujuan untuk memberikan pengalaman untuk menemukan atau memecahkan hal-hal baru dalam kehidupan pribadi dan sosial, yang pada dasarnya masyarakat adalah yang terbaik, tetapi masyarakat yang demokratis adalah masyarakat yang terbaik di mana ada kesempatan untuk setiap pekerjaan dan dalam demokrasi. tidak mengenal stratifikasi sosial. Tujuan pendidikan matematika teoretis ini adalah untuk mengembangkan keterampilan manusia secara utuh melalui pembelajaran matematika. Orang tua tidak mengucilkan anaknya di sekolah.

Teori Pembelajaran merupakan pembahasan agar siswa diberikan kebebasan sesuai dengan kemampuannya. Sumber matematika dalam ideologi ini bersifat abstrak dan diajarkan melalui hal-hal yang konkrit, yang menjadi permasalahan di masyarakat, melalui proses diskusi dan inkuiri, siswa berusaha membangun pengetahuannya sendiri berdasarkan konteks dunia nyata yang diberikan. Dengan ini, guru dapat menemukan kesulitan siswa dalam memecahkan masalah. Dengan demikian, siswa mengakomodir berbagai variasi tersebut dan mengembangkan berbagai kemampuan yang ada pada dirinya, atau heterogen. Saat ini di Indonesia sendiri tujuan pendidikan lebih diarahkan ke industry. Kelembagaan dan praktek pendidikan Indonesia masih berupa polapola melanjutkan pendidikan penjajahan dan budaya colonial.

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Biodata Diri

 DAFTAR RIWAYAT HIDUP DATA PRIBADI  Nama Lengkap : Bherrio Dwi Saputra S.Pd, M.Pd  Tempat, Tanggal, Lahir : Sragen, 18 September 1994  Jenis...